Cara menanam tanaman melon dengan baik dan benar


Cara menanam tanaman melon - Sejarah singkat buah melon berasal dari benua Amerika, yang dibawa oleh Columbus pada abad ke-14 keseluruh dunia dan akhirnya menyebar sampai ketanah nusantara. Buah melon yang memiliki nama ilmiah Cucumis melo ini berasal dari tanaman keluarga Cucurbitae. Buah yang masih berkerabat dekat dengan tanaman blewah, timun suri, dan semangka. Tanaman melon tumbuh dengan cara menjalar dan tidak dapat memanjat apabila tidak ditopang oleh suatu penyangga.


Buah melon memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik. Bisa tumbuh optimal apabila ditanam pada ketinggian 300 – 900 meter dari permukaan laut. Jika ditanam diatas permukaan 900 meter atau dibawah 300 dari permukaan laut, dikhawatirkan pertumbuhan buah melon jadi tidak bisa optimal. Jenis tanah juga akan menentukan kualitas buah melon yang ditanam. Jenis tanah liat berpasir adalah jenis tanah yang sangat cocok untuk dilakukan budidaya buah melon ini. Dengan kandungan berbagai macam bahan organik yang memiliki nilai pH 5,8 – 7,2. Melon memang membutuhkan air yang banyak dalam pertumbuhannya, namun air itu harus berasal dari air irigrasi, bukan dari air hujan.

Jenis-jenis buah melon
Di Indonesia sendiri terdapat 3 jenis melon yang sering dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia, diantaranya adalah:

1. Cantalupensis
Ciri-ciri khusus dari jenis melon ini adalah adanya gelombang menyerupai buah labu. Memiliki daging buah yang berwarna kuning atau orange. Aroma buah melon pada jenis ini sangat kuat. Tanaman blewah termasuk dalam jenis melon ini.

2. Reticalatus
Jenis melon ini adalah yang paling populer dikalangan masyarakat Indonesia. Dan permintaan akan buah melon jenis ini begitu besar di pasaran. Buah melon jenis Reticalatus memiliki ciri-ciri berbentuk bulat dan memiliki kulit bewarna hijau. Ciri khususnya adalah terdapat lapisan seperti jaring-jaring. Daging buah melon dari jenis ini bewarna hijau dan kuning.

3. Inodorus
Dan yang terakhir adalah jenis buah melon Inodorus. Jenis melon ini memiliki permukaan kulit yang lebih halus dari jenis lainnya. Memiliki bentuk buah bulat hingga lonjong. Kulit melon dari jenis ini bewarna kuning hingga hijau, dan daging buah berwarna putih hingga kekuningan. Yang membuat jenis ini berbeda dari yang lainnya adalah daging buah yang tidak memiliki aroma khas saat dicium.

Penyemaian dan pembibitan
Langkah awal dalam budidaya buah melon adalah dengan mempersiapkan bibit melon terlebih dahulu. Biji buah melon yang telah dipersiapkan, kemudian direndam kedalam air baskom yang sudah dicampur dengan fungisida. Fungisida disini berfungsi untuk menjaga biji buah melon agar tidak terserang jamur. Perendaman biasanya membutuhkan waktu 6-8 jam.


Setelah perendaman selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah dengan menebar biji buah melon keatas kain basah atau juga diatas koran basah. Selalu jaga kelembapan koran atau kain basah tadi dengan memberi percikan keatasnya bila dirasa biji buah melon terlihat kering. Biasanya biji akan berkecambah pada hari ke 2-3.

Persiapan lahan dan proses penanaman
Tanah perlu dilakukan pembajakan agar tanah menjadi lebih gembur. Kemudian bentuk media tanam dengan lebar sekitar 90-110 cm dengan ketinggian tanah 30-50 cm dan panjang media tanam berkisar 10-15 cm. Jarak antar bedengan perlu juga diperhatikan, jarak idealnya berkisar antara 50-60 cm per bedeng. Namun ukuran media tanam tergantung lebar tanah yang Anda miliki masing-masing.

Kemudian tidak lupa juga untuk menambahkan pupuk pada media tanam. Pupuk bisa berasal dari pupuk kompos atau juga berasal dari pupuk kandang. Dengan takaran 15-20 ton /hektar. Tambahkan pula KCl (375 kg), ZA (375 kg), dan SP-36 (250 kg) untuk setiap hektarnya. Setelah semua bahan didapatkan, aduk berbagai bahan tadi dengan media tanah yang telah dibajak secara merata dan setelah itu diamkan selama 2-4 hari.

Lalu kemudian media tanam sudah siap ditutup dengan plastik mulsa hitam perak. Dengan bagian berwarna perak menghadap atas dan bagian yang berwarna hitam berada dibawah. Dalam setiap bedengan yang tertutup kain mulsa memiliki 2 baris lubang dengan jarak antar baris berukuran 50 cm dan jarak antar lubang berjarak 60 cm. Dan perlu diingat, bahwa penutupan kain mulsa harus 2 hari sebelum dilakukan proses penanaman bibit keatas media tanam.

Setelah media tanam sudah siap, langkah selanjutnya yaitu dengan menanam bibit buah melon kedalam lubang-lubang yang berada diplastik mulsa tadi. Alangkah baiknya penanaman dilakukan pada sore hari pada saat sinar matahari tidak terlalu terik.

Perawatan budidaya melon

1. Pemasangan ajir
Pemasangan ajir atau tongkat yang berfungsi untuk menopang buah melon ini bertujuan agar buah melon yang dihasilkan tidak langsung menyentuk permukaan tanah. Selain itu juga dapat berfungsi untuk memaksimalkan tumbuhan melon mendapatkan sinar matahari yang maksimal. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan 3 hari setelah proses penanaman bibit kedalam media tanam. Hal ini bertujuan agar tidak merusak akar buah melon tersebut.

Tongkat ajir bisa terbuat dari bilah bambu yang berukuran 1.5 meter. Tancapkan setiap batang ajir kedalam lubang media tanam secara menyerong, sehingga membentuk huruf X setiap 2 lubangnya. Setelah itu, siapkan bilah bambu yang lebih panjang, dan ikat menggunakan tali rafia secara horisontal untuk setiap persilangannya agar tongkat ajir menjadi lebih kokoh.

2. Penyiraman
Penyiraman bibit melon dapat dilakukan pada sore secara rutin hingga memasuki usia seminggu setelah dilakukan penanaman. Kemudian pada usia diatas 1 minggu cukup dengan menyiramkan 2 hari sekali. Drainase pada media tanam wajib pula dijaga kelancarannya, ini untuk mengantisipasi terjadinya hujan yang dapat membuat media taman menjadi terlalu basah. Perlu diingat bahwa pertumbuhan buah melon menjadi kurang maksimal apabila terlalu banyak genangan air pada media tanam.

3. Pemupukan susulan
Untuk tanaman melon yang sudah berusia 1 minggu perlu dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan susulan disarankan menggunakan pupuk yang berbentuk cair, bisa berasal dari pupuk organik maupun pupuk kimia. Untuk pupuk yang berbentuk padat perlu dilarutkan terlebih dahulu agar bisa digunakan.

Pupuk cair yang terbuat dari pupuk kimia bisa diberikan sebanyak 6 kali, dengan takaran dosis sebesar 200-250 ml per tanaman. Berikut gambar tabel kebutuhan tanaman melon.



4. Penyerbukan buatan
Penyerbukan buatan dilakukan untuk mengoptimalkan penyerbukan pada musim penghujan. Dikarnakan dimusim penghujan intensitas penyerbukan oleh para serangga akan berkurang, tentu tidak akan sebagus pada saat musim kemarau.

Penyerbukan dilakukan pada bunga betina yang berada pada cabang ke-9 hingga ke-13. Penyerbukan buatan ini sebaiknya dilakukan sebelum jam 10 pagi, karna dikhawatirkan jika sudah terlalu siang kuncup bunga sudah layu dan menutup.

Untuk setiap batang tanaman melon biasanya akan terdapat 3-4 calon buah melon. Kemudian seleksi kembali hingga menyisakan 1-2 buah perpohon. Bila terdapat 1 buah yang cukup besar, cukup sisakan 1 buah melon perbatang agar asupan yang diperoleh buah melon bisa lebih maksimal.

Pengendalian hama penyakit
Untuk jenis hama yang sering menyerang dinegara tropis adalah kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, dan tungau. Untuk melindungi buah dari berbagai macam hama pengganggu bisa diatasi dengan membungkus buah melon dengan plastik transparan setelah buah berukuran bola tenis. Namun jika Anda ingin membasi hama penggangu bisa menggunakan insektisida, khusus untuk hama pengganggu seperti tungau dapat dibasmi menggunakan akarisida.

Sedangkan untuk jenis penyakit yang sering menyerang diantara lain adalah antraknosa, busuk buah, busuk batang, dan mosaik. Biasanya dapat dikendalikan dengan memberikan fungisida, namun apabila masalah belum teratasi, ada baiknya dilakukan pencabutan tanaman melon untuk menghindari tanaman lain terkena dampak yang sama.

Pemanenan
Umumnya pada jenis melon Reticalatus waktu yang dibutuhkan dalam proses panen hanya berusia sekitar 3 bulan. Di tandai dengan ciri-ciri serat jala pada permukaan kulit melon sudah tampak jelas dan kasar. Adapun ciri lainnya adalah kulit buah yang bewarna hijau kekuningan, permukaan kulit pada area sekitar tangkai terlihat retak-retak dan buah mengeluarkan aroma khasnya.

Pemetikan dilakukan dengan cara memotong pada bagain tangkai buah menggunakan pisau atau gunting yang cukup tajam. Pemotongan tangkai buah menyerupai huruf T, sehingga bagian yang terpotong adalah bagian yang mengarah pada daun, bukan yang mengarah pada buah. Proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada pukul 8-11, dan panenlah pada buah yang benar-benar telah matang. Akan lebih baik jika Anda memanen buah melon dengan kondisi 90% matang, ini bertujuan agar proses distribusi menjadi lebih maksimal.

Buah melon yang telah berhasil dipanen, ditaruh ditempat yang kering dan sejuk yang telah dialasi jerami untuk selanjutnya akan dilakukan proses penyortiran (Grading). Jika buah melon akan dikirim ketempat yang cukup jauh, berilah perlindungan seperti alas dan kotak untuk mengurangi adanya benturan pada buah melon.